Tahun 2000-an adalah tahun kebangkitan Koperasi Wanita di Kota Bekasi. Semangat berkoperasi di kalangan para ibu di lingkungan perumahan di kota Bekasi termotivasi saat BKWK Kota Bekasi (Badan Komunikasi Wanita Koperasi) rutin melaksanakan berbagai kegiatan termasuk pertemuan-pertemuan yang berisi sharing informasi seputar koperasi wanita di kota Bekasi. Saat yang sama Pemerintah Pusat memberikan perhatian khusus melalui program-program pemberdayaan bagi koperasi wanita, dari mulai fasilitasi pembiayaan dan lainnya melalui Duta Koperasi Wanita dan Duta Perkassa. Di Kota Bekasipun demikian, sebagai Kota Koperasi yang dicanangkan pada tahun 2010, bermunculan koperasi-koperasi masyarakat di Kota Bekasi. Bahkan di tingkat kelurahan dibentuk 56 koperasi kelurahan yang difasilitasi oleh pemerintah kota Bekasi. Ini berdampak positif bagi gerakan koperasi kota Bekasi. Setidaknya semangat berkoperasi bersama wadah tunggal gerakan koperasi kota Bekasi, Dekopinda dan BKWK, sangat terasa saat itu. Salah satunya dialami oleh Koperasi Wanita Sejahtera.
Sebagai wadah ekonomi kerakyatan di Kota Bekasi, Kopwantera yang lahir pada tahun 2004 kerap menjadi percontohan koperasi-koperasi di Indonesia, khususnya koperasi wanita di Kota Bekasi. Tak tanggung-tanggung International Cooperative Alliance (ICA) Asia Pasific pernah mengunjunginya. Beberapa Penghargaan dari Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat, telah memotivasi para pengurus dan jajarannya untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi. Pengurus dan jajarannya dituntut untuk selalu berinovasi dalam mengembangkan koperasi. Berbagai program Kopwantera diperkenalkan kepada anggota dan masyarakat.
Ketertarikan beberapa koperasi di Kota Bekasi untuk meniru model Kopwantera dikarenakan adanya keunikan model pemberdayaan. Hal ini mendorong saya (sebagai pengurus sekaligus pendiri kopwantera) untuk menulis buku sederhana. Buku ini menyajikan perjalanan dan pedoman Kopwantera yang sarat dengan nilai-nilai, etika bisnis dan prinsip dasar koperasi, yang merupakan jiwa dan rohnya koperasi. Selain uraian implementasi jati diri koperasi juga memuat strategi-strategi yang dibuat sampai mencapai suatu tahapan yang diinginkan. Jika dicermati dari setiap uraiannya, buku ini sarat dengan kiat atau trik bagaimana menghadapi segala hal dan permasalahan yang terjadi di koperasi. Dilengkapi pula dengan dokumentasi dan contoh-contoh administrasi, buku ini berisi pemikiran penulis bersama tim Kopwantera berdasarkan pengalaman mengelola Koperasi selama belasan tahun. Juga dipadukan dengan pandangan dari beberapa pakar koperasi Indonesia, serta pengalaman penulis dalam melaksanakan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat baik UKM maupun koperasi sejak tahun 1998 di salah satu LPPM (Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat), di Konsultan Manajemen Wilayah, dan di Dekopin (BKWK).
Sering masyarakat keliru menilai koperasi. Koperasi acapkali diidentikkan sebagai usaha kecil (bahkan mikro) yang jadul dan tidak menjanjikan serta kurang dirasakan manfaatnya. Terhadap koperasi, masyarakat termasuk generasi muda sering memandang sebelah mata. Bisa dimaklumi karena banyak koperasi dikelola seadanya di sisa waktu (sambilan). Disamping itu masih banyak pengelola koperasi yang belum bisa beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi Bahkan banyak pemuka agama menganggap bahwa kegiatan koperasi itu adalah riba. Dan masih banyak predikat negatif masyarakat tentang koperasi. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan koperasi, namun cara pandang masyarakatlah yang keliru. . Ada keinginan dari penulis bersama tim kopwantera untuk meluruskan anggapan keliru tersebut.
Gotong royong, tolong menolong dan kerjasama itu adalah spirit koperasi, dan itu bagian dari budaya bangsa Indonesia sejak dulu, rohnya sudah melekat di masyarakat kita. Hal tersebut yang menjadi modal kuat mengapa koperasi bisa menjadi lembaga ekonomi yang sesuai untuk masyarakat kita. Jika koperasi dikelola secara modern (dengan sungguh-sungguh dan profesional), akan memberikan manfaat bagi anggotanya. Pada akhirnya akan menciptakan rasa bangga bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. Demikian yang dilakukan Kopwantera di lingkungannya. Kopwantera yang mayoritas beranggotakan perempuan di Kota Bekasi melalui kegiatan-kegiatannya berupaya membangun citra positif koperasi sekaligus berkontribusi dalam tatanan ekonomi kerakyatan di Kota Bekasi. Dengan semangat kebersamaan dan didasari asas kekeluargaan, gotong royong dan kemandirian, Kopwantera turut memperbaiki taraf hidup anggotanya
Walaupun kecil kontribusinya, harapan kami buku ini bisa menjadi salah satu panduan bagaimana meningkatkan peran perempuan dalam berkoperasi. Model pemberdayaan koperasi wanita di lingkungan perumahan merupakan solusi yang tepat dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga, menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus membangun kemandirian masyarakat, khususnya di perkotaan. Selain harus memiliki jiwa entrepreneur sebagai syarat utama, mengelola koperasi harus atas dasar suka, ikhlas dan niat ibadah. Berbeda dengan mengelola badan usaha lainnya, koperasi adalah organisasi sosial-ekonomi-kultural, oleh sebab itulah mengelola koperasi diperlukan kecakapan yang lebih dibandingkan mengelola usaha lainnya. Bagi penulis ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat. Masyarakat yang menjadi anggota koperasi harus mendapatkan manfaat secara konkret, yaitu manfaat fisik, ekonomis, dan psikologis.
Akhir kata, dengan terbitnya buku ini diharapkan model pemberdayaan perempuan melalui koperasi ala Kopwantera ini dapat dijadikan salah satu model yang bisa dikembangkan di daerah lainnya di Indonesia, sehingga koperasi dapat terus tumbuh dan berkembang tanpa meninggalkan jati dirinya. Selain itu diharapkan buku ini turut memperkaya informasi dunia perkoperasian di Indonesia. Semoga bermanfaat.
——————————————————————————
Judul Buku :
“DARI BEKASI MENJADI INDONESIA KE MANCANEGARA – KOPERASI WANITA SEJAHTERA MENGISI PUTARAN WAKTU”
Buku ini ditulis sendiri oleh Yatti Surtiyati Arief (Ketua dan Pendiri Kopwantera). Editor : Oman Abdul Rochman, Diterbitkan oleh Koperasi Wanita Sejahtera – Kota Bekasi. Dicetak oleh CV Mitra Kreasi, Berisi 108 halaman, terdiri dari 4 Bab, dilengkapi Kata Sambutan dari Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI (Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si), Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (H. AM. Nurdin Halid) dan Ketua Majelis Pakar Dekopin Sularso M. Sudah dapat dibeli di Kopwantera, Harga Rp.50.000,-
BagikanSaat ini kita telah masuk di era digital, koperasi didorong untuk melakukan modernisasi dalam dirinya. Apa itu modernisasi? Di era persaingan ekonomi yang sangat ketat, perubahan menjadi bagian penting untuk menjamin keberlangsungan bisnis. Perubahan inilah yang harus dilakukan oleh semua... selengkapnya
Oleh : Dr. Ahmad Subagyo * Pandemi Covid-19 yang dialami oleh hampir seluruh negara di dunia, menjadikan turbulensi ekonomi dengan magnitude yang menjalar hingga Indonesia. Salah satu sektor ekonomi yang mulai terdampak adalah Koperasi. Jika separuh saja dari jumlah koperasi... selengkapnya
Alhamdulillah tak terasa ternyata sebulan penuh kita menjalankan Ibadah Puasa di tahun 2023, dan saatnya kita meraih kemenangan dengan menyambut Hari Raya yang ditunggu – tunggu. Pengurus, Pengawas dan Karyawan Kopwantera, mengucapkan : “Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal... selengkapnya
Belum ada komentar